Pandemi dan perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak perubahan di segala aspek. Sebagai pelaku yang menjalaninya, kita perlu beradaptasi dengan setiap perubahan yang terjadi. Salah satu aspek yang memiliki perubahan cukup signifikan adalah budaya kerja.
Pemberlakukan PSBB dan PPKM karena Covid-19 membuat pola kerja konvensional mengalami transformasi. Ditambah dukungan teknologi mumpuni, muncul beberapa budaya kerja baru yang kini dijalani banyak orang. Pun, banyak yang berpendapat, budaya baru di dunia kerja akibat pandemi dianggap lebih efektif dan efisien.
Penasaran apa saja tren kerja saat ini? Berikut ulasannya!
1. Transformasi Digital
Pertumbuhan teknologi yang pesat membuat hampir semua hal bisa dilakukan dengan mudah memanfaatkan teknologi yang ada. Hal ini mendorong banyak perusahaan untuk menggunakan teknologi yang dianggap lebih efisien dibanding tenaga manusia.
Selain mengurangi biaya operasional perusahaan, transformasi digital dianggap memberikan hasil lebih maksimal. Salah satu contoh transformasi digital yang belakangan banyak dibahas adalah tilang elektronik. Memanfaatkan sistem deteksi nopol dan CCTV yang memadai, pemerintah tidak butuh anggota polantas untuk melakukan tilang.
Secara otomatis setiap pelanggaran yang terjadi akan terkena tilang dan pelaku bisa langsung memproses melalui pengadilan. Tidak hanya efektif, transformasi sistem tilang ini dianggap efisien dalam mengurangi potensi pungli yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
2. Terbentuknya Transisi Hijau
Perkembangan teknologi tidak serta merta membuat orang lupa pada tanggung jawabnya terhadap pelestarian alam. Kemajuan teknologi justru banyak dimanfaatkan untuk menggalakkan transisi hijau di suatu perusahaan. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan sudah menerapkan tren tersebut sejak beberapa tahun lalu.
Salah satu contoh transisi hijau adalah keberadaan mobil listrik seperti Tesla yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berperan besar dalam pelestarian minyak bumi yang saat ini mulai langka. Didukung teknologi mumpuni, Tesla bersaing dengan kendaraan konvensional dan jadi pionir munculnya mobil bertenaga listrik lainnya.
3. Munculnya Quiet Quitting
Salah satu tren kerja saat ini yang dianggap sebagai salah satu dampak pandemi adalah quiet quitting. Pada dasarnya, tren ini merupakan hasil dari semakin tingginya kesadaran orang terhadap pentingnya work life balance. Jadi tanpa harus resign dari karena alasan mental, para pekerja memilih untuk menerapkan batasan terhadap lingkup pekerjaan mereka.
Pekerjaan yang dianggap tidak sesuai dengan job desk akan didiskusikan kembali dengan atasan untuk menemukan solusi terbaik. Tujuan utama tren ini adalah untuk mengurangi tingkat stres di dunia kerja sehingga karyawan bisa bekerja secara efektif dan produktif.
Sayangnya, meski sudah jadi tren tidak banyak perusahaan yang cukup terbuka dengan ide quiet quitting. Masih banyak pemilik bisnis yang menganggap penerapan lembur atau overwork adalah langkah terbaik untuk hasil kerja yang lebih maksimal.
4. Sistem Kerja Hybrid
Meskipun kondisi ekonomi mulai pulih, masih banyak perusahaan yang menerapkan sistem hybrid pada perusahaan. Sistem hybrid sendiri termasuk salah satu produk pandemi. Penerapan sistem ini memungkinkan pekerja untuk melakukan setengah pekerjaannya dalam sebulan di kantor, setengahnya lagi dilakukan di rumah.
Selain dinilai dapat menghemat biaya operasional perusahaan, sistem hybrid juga dianggap cukup efektif dalam mengurangi tingkat stress yang kerap dialami karyawan. Tidak hanya itu, dalam beberapa kasus perusahaan yang menerapkan sistem hybrid terbukti lebih produktif dibanding yang tidak.
5. Work from Anywhere
Penerapan kebijakan PSBB dan PPKM membuat sistem bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) jadi tren kerja saat ini. Secara teknis, WFA memungkinkan seorang karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka tanpa perlu berada di kantor atau rumah.
Mereka bebas memilih tempat kerja yang dinilai kondusif meskipun berada di kota yang berbeda. Jadi tanpa harus selalu bertatap muka secara fisik dengan pimpinan atau rekan sekantor, karyawan tetap bisa produktif dan menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik.
Tren WFA ini banyak memanfaatkan teknologi untuk mempermudah setiap hal yang dibutuhkan. Termasuk di antaranya virtual office atau kantor maya yang bisa diakses dari mana saja sehingga pemimpin perusahaan dan karyawan bisa bertemu untuk meeting dan mengembangkan strategi bisnis.
Jadi, mana tren kerja yang membuat Anda tertarik untuk menerapkannya dalam bisnis? Jika WFA atau sistem hybrid jadi pilihan, pastikan untuk memanfaatkan jasa sewa virtual office agar operasional bisnis bisa berjalan dengan baik dan teratur sebagaimana ketika memiliki kantor fisik.
Salah satu jasa yang bisa Anda gunakan adalah vOffice, hemat biaya operasional hingga 90%. vOffice tersedia di kota-kota besar meliputi virtual office jakarta, virtual office tangerang, virtual office bekasi, virtual office bandung, virtual office surabaya, virtual office medan, virtual office bali. Jika anda ingin mendirikan PT dari rumah vOffice juga bisa membantu pembuatan PT anda.
Itulah ulasan tentang tren kerja saat ini. Untuk informasi lebih lengkap soal virtual office, pastikan untuk menghubungi vOffice. Semoga bermanfaat.