Bisnis digital adalah model bisnis yang jadi banyak incaran masyarakat dan entrepreneur selama beberapa tahun terakhir, khususnya di kelompok milenial dan gen Z. Namun, beberapa perusahaan besar pun tak sedikit yang merambah ke bisnis digital, baik pada lini bisnis utama maupun membuka anak usaha baru.
Namun sebetulnya, apa itu bisnis digital dan contohnya? Selain itu, bagaimana peluang bisnis digital, baik itudi masa sekarang maupun dalam jangka panjang?
Apa Itu Bisnis Digital?
Sebagian orang masih sulit mendefinisikan apa sebenarnya yang dimaksud dengan bisnis digital dan melihat model bisnis ini masih terlalu abstrak dan general. Secara sederhana, bisnis digital adalah bisnis yang menggunakan teknologi digital untuk menghasilkan sebuah produk, menciptakan nilai tambah dari segi pengalaman pelanggan (customer experience), dan memenuhi operasional bisnis sehari-hari.
Salah satu contohnya adalah majalah digital atau majalah online. Jika dulu penerbit harus mencetak majalah dalam bentuk buku yang terdiri dari kumpulan lembaran kertas, sekarang tidak demikian.
Penerbit kini bisa menerbitkan majalah digital dalam bentuk aplikasi atau web. Pelanggan pun dapat membaca halaman demi halaman majalah langsung dari ponsel, tablet, atau komputernya dengan mudah. Jika ada gambar atau tulisan yang kurang jelas, pelanggan pun dapat memperbesarnya secara otomatis—lebih nyaman pula untuk pelanggan, bukan?
Baca Juga: Apa Itu Business Model Canvas (BMC): Elemen dan Contohnya
Jenis-Jenis Bisnis Digital
Setidaknya kini ada 11 jenis bisnis digital. Berikut adalah penjelasan beberapa di antaranya yang paling populer.
e-Commerce
Sederhananya, jenis bisnis digital ini adalah website atau aplikasi milik sebuah brand tertentu yang menyediakan layanan jual beli langsung dalam web atau aplikasi tersebut. Ini adalah jenis bisnis digital yang banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan raksasa sekalipun.
Beberapa contoh e-Commerce adalah Gramedia, Kopi Kenangan, dan sebagainya. Produk yang ditawarkan oleh bisnis ini memang berwujud fisik, tetapi operasional penjualannya telah mengadopsi teknologi digital.
Marketplace
Seperti namanya, marketplace adalah “pasar” online yang mempertemukan bermacam-macam pembeli dan penjual. Dalam sebuah marketplace terdapat banyak toko oleh penjual yang berbeda-beda dan pembeli pun bebas menentukan pilihan membeli produk di toko yang mana.
Contoh populer dari marketplace di Indonesia adalah Tokopedia, BukaLapak, dan Shopee. Anda akan menemukan ratusan hingga ribuan toko dalam sebuah marketplace dan beberapa toko boleh jadi menjual barang-barang yang sama.
Freemium
Jenis bisnis digital ini memberikan akses gratis pada pelanggan untuk menggunakan atau menikmati produk yang ditawarkan. Namun biasanya, ada batasan tertentu. Untuk pengalaman menggunakan yang lebih banyak dan maksimal misalnya, pelanggan harus meng-upgrade ke versi premium.
Salah satu contoh yang paling banyak dikenal adalah Canva. Anda dapat membuat desain dengan berbagai fitur basic yang tersedia. Namun apabila ingin menggunakan beberapa fitur yang lebih advance, maka Anda harus upgrade ke fitur Premium.
Subscription
Bisnis digital ini sejak awal sudah mengharuskan pelanggan untuk membayar sejumlah uang berlangganan agar dapat menikmati produk yang ditawarkan. Model berlangganan yang ditawarkan biasanya bulanan atau tahunan.
Netflix, Disney Hotstar, dan sebagainya adalah contoh bisnis digital subscription. Anda harus berlangganan terlebih dahulu agar dapat menikmati layanannya. Selain itu, ada pula Office 365 yang biasa digunakan untuk keperluan kantor.
Open-Source
Produk yang ditawarkan oleh model bisnis digital ini sama sekali gratis. Pelanggan tidak perlu membayar apa pun agar dapat menikmati layanan yang ditawarkan—tak ada pula perbedaan seperti “akun basic” dan “akun premium” yang mengharuskan pelanggan membayar sejumlah biaya.
Contoh dari bisnis digital open source adalah Firefox. Siapa pun dapat menggunakan dan mengembangkan Firefox untuk menjadi lebih baik. Adapun strategi bisnis dari model bisnis digital ini bergantung pada royalti, partnership, atau bahkan pelatihan.
Di samping lima di atas, beberapa jenis lain dari bisnis digital adalah ad-supported, on-demand, digital ecosystem, sharing/access-over-ownership, experience, dan generating hidden revenue.
Peluang Bisnis Digital
Bisnis digital tidak lepas dari adopsi era digital yang makin melesat di masyarakat selama beberapa tahun terakhir. Masyarakat kini telah terbiasa untuk berbelanja online—bahkan data transaksi e-commerce di Indonesia sepanjang kuartal 1 2022 mencapai Rp108,54 triliun atau tumbuh sebesar 23% dibandingkan periode yang sama di 2021.
Tak cuma itu, pandemi juga membuat penetrasi penggunaan servis digital terus meningkat, baik di tingkat individu maupun perusahaan. Orang lebih suka menggunakan layanan bank digital dibandingkan pergi ke cabang terdekat, proses surat-menyurat di kantor sudah berbasis aplikasi, dan masih banyak lainnya.
Dengan demikian, peluang bisnis digital terus terbuka lebar dan cukup menjanjikan di masa mendatang. Agar tepat sasaran, pastikan Anda jeli melihat peluang produk yang tepat dan strategi bisnis yang efektif—termasuk dalam selektif dalam membuat pengeluaran.
Berita baiknya, kini Anda tak harus mengeluarkan biaya besar untuk memiliki kantor apalagi untuk tahap awal memulai bisnis. Virtual office dari vOffice memungkinkan Anda memangkas biaya operasional hingga 90% sehingga anggaran bisnis dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih strategis.
vOffice tersedia di berbagai kota besar, seperti virtual office Jakarta, virtual office Bekasi, virtual office Tangerang, virtual office Bandung, virtual office Surabaya, virtual office Bali, dan virtual office Medan. Jika Anda akan mendirikan PT dari rumah pun, vOffice dapat membantu mewujudkan rencana pembuatan perusahaan PT tersebut.
Jadi, tunggu apa lagi? Wujudkan bisnis impian Anda bersama vOffice sekarang juga!